Rabu, 29 Maret 2017

Media Pembelajaran Corong Berhitung


CORONG BERHITUNG 


1. DESKRIPSI ALAT PERAGA
Alat peraga dinamakan “Corong Berhitung”.Dinamakan cororng berhitung karena dalam penggunaanya menggunakan media corong ini untuk melakukan operasi penjumlahan, penggurangan dan perkalian.Berikut ini gambar dari alat peraga corong berhitung.




Keterangan :
1.      Corong (berfungsi sebagai tempat memasukkan keong dan membantu operasi hitung)
2.      Keong Polos dan berwarna (sebagai bilangan yang akan dikenakan operasi hitung)
3.      Laci (berfungsi sebagai tempat untuk melihat hasil operasi hitung)
2. BAHAN DAN ALAT
Adapun bahan dan alat yang dipergunakan ialah sebagai berikut:
Bahan :
  • Triplek ukuran 70cm x 23cm
  • Kardus 70cm x 30cm x 23cm
  • Lem
  • 8 botol bekas air mineral ukuran sedang
  • Cat
  • Keong ( berwarna dan polos)
  • Kain flannel
  • Angka-angka
Alat :
  • Gunting
  • Pisau
  • Gergaji 
  • Kuas 
  • Pensil 
  • Penggaris

3. CARA PEMBUATAN
Langkah-langkah dalam membuat alat peraga corong berhitung ini adalah sebagai berikut :
1)     Potong botol air mineral menggunakan pisau. Ambil bagian atasnya saja.
2)     Susun mendatar ke 8 bagian atas botol tersebut di atas permukaan kardus yang telah dilem dengan potongan triplek (ukuran triplek disesuaikan dengan ukuran permukaan kardus). Atur jaraknya, kemudian buat lubang sebesar mulut botol.
3)     Cat corong yang telah dibuat dari potongan botol air mineral tadi dan jemur hingga catnya mengering.
4)     Potong bagian depan permukaan kardus menggunakan pisau sehingga membentuk sebuah persegi dengan panjang disesuaikan dengan lebar botol yang tersusun.
5)     Buat laci dengan menggunakan triplek yang ukurannya disesuaikan dengan bagian depan kardus yang telah dipotong tadi. di mana botol terletak di bagian bawah atasnya.
6)     Setelah lacinya jadi, laci dan juga kardus tersebut kemudian dilapisi dengan kain flannel.
7)     Jika cat pada corong telah mengering , kardus dan lacinya telah dilapisi dengan kain flanel maka letakkan laci tersebut pada bagian depan kardus yang telah dipotong tadi dan juga atur corong di bagian atasnya.
8)     Letakkan angka-angka di bagian atas kardus tegak lurus dengan corong yang telah disusun.


4. KONSEP MATEMATIKA TERKAIT
Ada beberapa operasi hitung atau operasi dasar yang dapat dikenakan pada bilangan. Operasi-operasi tersebut adalah: (1) penjumlahan; (2) pengurangan; (3) perkalian; Operasi-operasi tersebut memiliki kaitan yang sangat erat sehingga pemahaman konsep dan keterampilan melakukan operasi yang satu akan mempengaruhi pemahaman konsep dan keterampilan operasi yang lain.
1)     Operasi penjumlahan pada dasarnya merupakan suatu aturan yang mengaitkan setiap pasang bilangan dengan bilangan yang lain. Operasi penjumlahan ini mempunyai beberapa sifat yaitu: sifat tertutup,sifat pertukaran(komutatif), sifat identitas, dan sifat pengelompokan (asosiatif).
a.      Sifat tertutup
Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat.
b.      Sifat komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua bilangan bulat selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a.
c.       Mempunyai unsur identitas
Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya, untuk sebarang bilangan bulat apabila ditambah 0 (nol), hasilnya adalah bilangan itu sendiri.Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a = a.
d.      Sifat asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Sifat ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c, berlaku (a + b) + c = a + (b + c).
2)     Operasi pengurangan merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan, tetapi operasi pengurangan tidak memiliki sifat yang dimiliki operasi penjumlahan. Operasi pengurangan tidak memenuhi sifat pertukaran, sifat identitas, dan sifat pengelompokan.
3)     Operasi perkalian dapat didefinisikan sebagai penjumlahan berulang.

5. CARA PENGGUNAAN DI KELAS
Adapun cara penggunaan di kelas:
1)     Guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok.
2)     Tiap kelompok mendapat satu alat peraga.
3)     Guru menginstruksikan atau memberi beberapa contoh penggunaan alat peraga dari depan kemudian meminta siswa untuk mengikutinya hingga siswa mengerti/paham.
4)     Guru memberikan beberapa contoh soal kepada siswa sehingga siswa dapat memanipulasi sendiri alat peraga tersebut secara mandiri.
5)     Guru mengawasi kelompok-kelompok yang ada dan melihat serta menilai kemampuan siswa.
6)     Guru dan siswa bersama mengambil kesimpulan.


  • Konsep Penjumlahan 
Misalkan guru akan mengajarkan penjumlahan maka langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1)     Ambil 3 keong pertama (tanpa memandang keong polos atau berwarna)



  
2)     Masukkan ke dalam corong yang ada (satu keong tiap corong)

3)     Ambil 5 keong berikutnya sebagai bilangan kedua yang akan dijumlahkan.



4)     Masukkan ke dalam corong yang ada (satu keong tiap corong)

5)     Tarik laci yang ada untuk melihat hasil penjumlahan.




  • Konsep Pengurangan
Pada konsep pengurangan, keong dibagi atas dua kelompok yaitu keong yang polos dan keong yang berwarna. Keong polos sebagai bilangan pertama ( bilangan pengurang ) sedangkan keong berwarna sebagai bilangan kedua yang akan dikurangkan. Pada operasi ini digunakan syarat, kerang yang berwarna tepat berpasangan dengan kerang polos, pasangan ini dihitung sebagai nol. Misalkan guru mengambil contoh , maka langkah-langkah yang dilakukan adalah :
1)     Ambil 8 keong polos ( bilangan pengurang )

2)     Masukkan ke dalam corong yang ada (satu keong tiap corong)

3)     Ambil 5 keong berwarna ( bilangan yang akan dikurangkan )


4)     Masukkan ke dalam corong yang ada (satu keong tiap corong)


5)     Tarik laci untuk melihat hasil ( keong yang tidak mempunyai pasangan itulah hasilnya)



  • Konsep Perkalian Sebagai Penjumlahan Berulang
Pada operasi ini, disepakati bahwa :

 
Misalkan guru mengambil contoh perkalian maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah :
1)     Ambil 4 keong pertama lalu masukkan ke corong pertama


 
2)     Ambil 4 keong lagi dan masukkan ke corong kedua

3)     Ambil 4 keong lagi dan masukkan ke corong ketiga

4)     Tarik laci untuk melihat hasil




5)     Mengambil kesimpulan berdasarkan tabel yang telah disepakati di atas yaitu


“Corong Berhitung” ini dengan bahan dan alat serta cara pembuatan dan penggunaan yang mudah maka dapat membantu guru dalam mengajarkan konsep penjumlahan, pengurangan dan perkalian sebagai penjumlahan berulang pada siswa yang duduk di kelas 1 dan 2 SD. Di mana operasi dasar hitung matematika harus ditanamkan secara benar dari kelas awal atau kelas rendah sehingga dapat membantu siswa untuk melangkah ke materi yang lebih sulit.







2 komentar:

  1. sangat bagus utuk pembelajaran

    BalasHapus
  2. Jazakillahu khairon kak.
    Untuk Ilmunya bermanfaat sekali dan semoga Semoga berkah juga ilmunya😊😊😊

    BalasHapus