Selasa, 13 Juni 2017

Artikel

 BUMI







A. Bumi sebagai Planet
   Bumi mengorbitkan matahari dalam lintasan  berbentuk elips (Hukum Kepler I), pada jarak rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk elips ini, maka jarak matahari bumi selalu berubah. Jarak matahari bumi yang terdekat (perihelion) terjadi pada tanggal 4 Januari, dengan jarak 91,5 juta mil dan jarak matahari-bumi terjauh (aphelion) terjadi pada tanggal 5 Juli dengan jarak 94,5juta mil, berarti perubahan matahari-bumi dalam satu tahun adalah sekitar tiga juta mil. Jarak rata-rata dari pusat matahari ke pusat bumi disebut IAU (Astronomical Unit/Satuan Jarak Astronomi).

Jarak bumi-matahari pada tanggal: 1 Januari: 147.001.000 km
                                                         1 April          : 149.501.000 km

                                                         1 Juli             : 152.003.000 km

                                                         1 Oktober     : 149.501.000 km

Bumi kita tidak bulat sempurna, tetapi tepat pada kutub-kutubnya dan menggelembung pada ekuatornya. Jari-jari di kutub bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk. Bumi belum terlalu padat dan rotasinya membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus sumbu rotasi, yaitu bagian ekuator.
B. Bagian-bagian Bumi
   Bumi memiliki beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut adalah sebagai berikut.

Bumi
Bumi

1.Inti bumi (Barisfer/Centrosfer)

      Pengetahuan manusia tentang ini bumi masih sangat terbatas . inti bumi terdiri dari dua bagian, yaitu inti luar (tebalnya 2160 km) dan inti dalam (tebalnya 1320 km). Berat jenis inti bumi ini diperkirakan 10,7, sedangkan berat jenis litosfer rata-rata 2,8. Dari kedua macam berat jenis tersebut dapat disimpulkan bahwa inti bumi lebih berat daripada kulit bumi (barys = berat, sphaira = bulatan). Diduga barisfer terdiri dari nikel dan ferrum (besi) sehingga lapisan ini disebut juga “lapisan NiFe”. Inti luar diduga berwujud cair, sedangkan inti dalam berwujud padat.

     Pengaruh panas matahari hanya terasa paling dalam 20 meter di bawah permukaan bumi. Setelah 20 meter ke bawah, temperaturnya telah konstan tidak lagi dipengaruhi musim panas dan dingin. Akan tetapi, makin masuk ke dalam bumi temperaturnya makin tinggi, umumnya tiap turun 33 m temperature naik 1 C. Angka 33 m ini disebut “jumlah geothermis”, artinya jumlah meter yang diperlukan untuk kenaikan temperatur 1 C, apabila turun vertikal ke dalam lapisan bumi. Di Eropa, digunakan ukuran 33 m, sedangkan di Amerika Utara digunakan 60 m. Ada istilah “derajat geothermis”, artinya jumlah derajat Celcius yang dicapai apabila turun vertikal 100 m ke dalam bumi.

   Di Eropa, derajat geothermis = 100/33 x 1 C = 3,3 C, sedangkan di Amerika Utara 100/60 x 1 C = 1,6   C. Jumlah geothermis ataupun derajat geothermis tidak sama di setiap tempat. Batuan gunung berapi yang masih panas memperkecil jumlah geothermis. Makin besar jumlah geothermis suatu lapisan bumi, makin kecil derajat geothermisnya.

   Dengan cara di atas, dapat dihitung temperatur inti bumi yaitu = jari-jari bumi/jumlah geotermis x 1  C = 6.370.000/33 x 1  C = 200.000  C. Namun, diduga bahwa makin jauh dari permukaan bumi makin kecil derajat geothermisnya (makin besar jumlah geothermisnya), sehingga temperature inti bumi tidak akan lebih dari 3.000   C. Dalam temperatur ini, segala macam zat telah mencair atau menjadi gas, tetapi karena tekanan berat dari lapisan-lapisan di atasnya maka barisfer tetap padat.

 Beberapa alasan tentang padatnya barisfer, antara lain. (1) Bila seandainya barisfer itu cair, maka tentu akan terjadi pasang naik dan pasang surut yang mungkin akan mengakibatkan permukaan bumi kembang kempis. (2) Getaran-getaran gempa di Jepang dapat diukur di Inggris dengan alat-alat yang halus. Sifat tersebut menunjukkan bahwa inti bumi padat.

Inti bumi menyebabkan adanya sifat kemagnetan dari bumi. Bumi merupakan magnet raksasa dengan kutub utara magnet terletak di bagian utara bumi dan kutub selatan magnet terletak di bagian utara bumi, meskipun ternyata tidak tepat betul pada kutub bumi, menyimpang 17  dilihat dari pusat bumi.

Arah kemagnetan bumi merupakan salah satu misteri alam semesta sampai saat ini belum terungkap. Ini merupakan tantangan.

2.Selimut (Mantel)

Sesuai dengan namanya, lapisan ini bersifat melindungi bagian dalam bumi. Lapisan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

a.Litosfer, artinya lithos = batuan, sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu (1) lapisan “Sial” (Silicium dan Aluminium) terdapat di sebelah atas sekali dengan berat jenis rata-rata 2,65 dan tebalnya sekitar 50-100 km, dan (2) lapisan “Sima” (Silicium dan Magnesium) terdapat di sebelah bawah dengan berat jenis rata-rata 2,9 dan tebalnya kira-kira 1100 km.

b.Astenosfer, wujudnya agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat formasi magma. Pada lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk. Karena wujudnya tidak padat, maka massa yang di atasnya dapat bergerak. Mungkin kondisi semacam ini yang dipikirkan sebagai dasar teori lempeng tektonik.

c.Mesosfer, wujudnya padat dengan tebal sekitar 2400-2750 km, terletak dibawah astenosfer. Pada perbatasan dengan inti bumi terdapat transisi, dimana kecepatan gelombang menurun dengan tajam.

3.Kerak Bumi

Lapisan ini menempati bagian paling atas dari permukaan bumi dengan tebal rata-rata antara 10-50 km, lapisan ini tidak sama tebalnya di semua tempat. Di atas benua tebalnya berkisar 20-50 km, tetapi di bawah permukaan laut tebalnya hanya sekitar 10-12 km saja, wujudnya padat.

Kerak bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung api, kerikil, tanah liat, dll). Menurut kejadiannya, batuan dibedakan atas tiga golongan,yaitu:

a.Batuan Beku (batuan magma)

Terjadi dari magma yang cair dan panas membeku di dalam atau di luar bumi akibat temperaturnya turun. Menurun tempat membekunya dibedakan atas tiga macam, yaitu: (1) batuan beku luar atau batuan beku effusi yakni magma yang membeku dipermukaan bumi, contoh batu apung; (2) batuan beku sela batuan beku gang yakni magma yang membeku di gang atau sela-sela batuan pada kulit bumi, batu granit profir; dan (3) batuan beku dalam atau batuan beku plutonis yakni magma yang membeku di tempat yang sangat dalam dekat dapur magma, contoh batu granit, batolit, laktolit, dan sill.

b.Batuan Sedimen (endapan)

Air, angin,es mengikis batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain, misalnya tanah liat, pasir dll. Hasil kikisan tersebut ada yang tetap gembur, ada yang menjadi keras (membatu), karena waktu atau tekanan dari lapisan diatasnya. Contoh yang tetap gembur pasir pantai, pasir sungai, sedangkan yang mengeras: konglomerat (kumpulan batu-batu kerikil yang menyatu dan mengeras), batuan pasir (kumpulan pasir yang menyatu dan mengeras).

c.Batuan Metamorf (Batuan Malihan)

Batuan sedimen maupun batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat, Karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat. Contohnya batu pualam (marmer). Batuan metamorf yang terjadi karena pengaruh panas dari magma, disebut kontak metamorfosa, misalnya batu pualam di Trenggalek, batu bara di Bukit Asam. Jika terjadinya karena tekanan yang besar disebut metamorfosa dynamo, misalnya batu tulis berasal dari tanah liat.

C. Lapisan Air (Hidrosfer)

   Hidrosfer (Hydro = air, sphaira = bulatan atau bola) ialah semua perairan yang berada di bumi, yaitu samudra, lautan, danau, sungai, dan air tanah. Air yang turun dari langit, sebagai hujan dan salju, boleh dikatakan tidak mengandung garam atau mineral yang terlarut (air tawar), masuk ke sungai, mengalir di atas permukaan tanah dan bawah permukaan tanah melarutkan garam mineral yang ada di tanah dibawa ke laut. Pemanasan matahari akan menguapkan air laut, tetapi garam-garam mineral tidak ikut menguap sehingga air laut terasa asin.

Garam mineral yang merupakan bagian besar dari air laut, yaitu garam dapur (NaCl = Natrium Clorida) dan garam Inggris (MgSO4 = Magnesium Sulfat). Kira-kira 71% dari planet bumi ini merupakan lapisan air. Air dari laut, sungai, danau menguap (evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi) akan membentuk awan.

  Awan yang terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan (kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya akan turun ke muka bumi sehingga hujan (presipitasi).

Setelah sampai di permukaan bumi, sebagian mengalir di atas permukaan dan sebagian lagi masuk ke dalam bumi (infiltrasi) sehingga terjadi aliran atas permukaan bumi dan aliran bawah permukaan, mengisi kembali danau, sungai, dan laut serta diserap kembali oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi.

Pada saat hujan, air hujan akan membawa Oksigen (O2) dan Carbondioksida (CO2) yang ada di udara ke dalam sungai, danau dan laut, sehingga memungkinkan bisa ada kehidupan di dalam air.

D. Lapisan Udara (Atmosfer)

Atmosfer (atmos = uap/udara, sphaira = bulatan atau bola) adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi yang terdiri dari campuran gas-gas, debu, dan uap air.

1.Gas-gas dalam udara ini terdiri atas gas;

2.Nitrogen (zat lemas)             78%

3.Oksigen (zat asam)               21%

4.Argon                            0,9%

5.Karbondioksida (zat arang)       0,03%

6.Kripton, neon, Xenon, hydrogen, helium, dan ozon 0,07%

Berdasarkan sifatnya, atmosfer dibagi atas beberapa lapisan:

1.Troposfer

   Lapisan ini yang paling dekat dengan permukaan bumi. Di daerah tropika, tinggi troposfer bisa mencapai 18 km, sedangkan di daerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km. gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin terjadi pada lapisan ini.

   Pada lapisan ini terdapat gejal “Lapse rate”, artinya setiap nail 100 m suhu akan turun rata-rata 0,6  C  (suhu udara makin ke atas makin rendah). Contoh Puncak Jaya (Irian Jaya) ketinggiannya 5.000 m.

a.Suhu di pantai (0 m) rata-rata = 26  C.

b.Suhu di puncak Jaya = 26  C (5.000 m/100 m x 9,6  C) = -4 C.

c.Suhu tersebut membuat air menjadi beku (salju). Gejala ini yang menjawab mengapa di daerah tropika bisa ada salju.

2.Stratosfer

   Lapisan ini banyak mengandung gas ozon (O2) yang mudah menyerap radiasi ultraviolet dari matahari. Itulah sebabnya lapisan ini lebih panas daripada lapisan troposfer. Pada lapisan ini, suhu udara makin ke atas makin tinggi. lapisan ini berada pada ketinggian 18 km-60 km.

3.Mesosfer

  Lapisan ini ditandai oleh penurunan suhu rata-rata 0,4 C setiap naik 100 m (suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140 C. lapisan ini terletak antara ketinggian 60 km sampai 85 km.

4.Termosfer

  Lapisan ini terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. Suhu pada lapisan ini makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500 C. Ini disebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menyerap radiasi ultraviolet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. Suhu termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada malam hari suhu berkisar antara 300  C-1.200  C dan pada siang hari berkisar antara 700 derajat celcius-1.700 derajat celcius.

  Atmosfir penting bagi kehidupan di bumi, karena tanpa atmosfer makhluk hidup tidak dapat hidup. Atmosfer jiga sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Di samping itu, atmosfer dapat menghambat bagi benda yang bergerak melaluinya sehingga meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi.

   Atmosfer termasuk bagian dari bumi. Adanya gaya gravitasi mengakibatkan atmosfer berputar bersama dengan bumi setiap hari (rotasi) dan beredar mengitari matahari setiap tahun (revolusi).

   Diduga tebal lapisan atmosfer ini kurang lebih 1.000 km. tanpa udara di sekeliling bumi, tidak satu makhluk pun yang dapat hidup. Udara tidak melayang terlalu jauh ke angkasa. Oleh karena itu, bila orang mendekati gunung yang tinggi di bumi ini harus menggunakan masker, sebab pada ketinggian tertentu lapisan udara semakin tipis. Semakin tinggi tempat, lapisan udara semakin tipis.

E. Menentukan Umur Bumi

Sekurang-kurangnya ada empat cara untuk menentukan umur bumi, sebagai berikut.

1.Teori Sedimen

Cara ini didasarkan pada perhitungan tebal lapisan sedimen rata-rata yang membentuk batuan, yaitu dengan mengetahui tebal lapisan rata-rata yang terbentuk setiap tahunnya dan dibandingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini. Dengan cara ini, diketahui bumi kita telah berumur 500 juta tahun.

2.Teori Kadar Garam

Cara ini didasarkan atas perhitungan kenaikan garam di laut. Menurut teori ini, pada saat bumi tebentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar). Karena banyak sungai bermuara ke laut menjadi asin. Saat ini, kadar garam di lautan rata-rata 3%. Kadar garam dari 0% menjadi 3% digunakan sebagai cara untuk menentukan umur bumi dan menurut teori ini umur bumi sudah 1.000 juta tahun.

3.Teori Termal

Menurut teori ini, pada saat bumi terbentuk merupakan batuan yang sangat panas dank arena bersentuhan dengan udara yang suhunya lebih rendah, maka batuan tersebut mendingin dan membeku seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang bernama Kelvin menduga bahwa batuan panas seperti saat bumi terbentuk dan menjadi dingin seperti saat ini, memerlukan waktu 20.000 juta tahun.

4.Teori Radioaktivitas

Menurut teori ini, zat radioaktif dalam waktu tertentu akan terurai separuhnya (meluruh) menjadi zat yang lebih rendah susunan zatnya. Menurut teori ini, umur bumi sudah 5.000 juta-7.000 juta tahun.

a.Terbentuk benua dan samudera di bumi

     Benua merupakan bagian bumi yang tidak tertutup oleh perairan. Pada saat Amerika dan Afrika pecah, celah di antaranya membentuk Samudera Atlantik. Anak benua India yang tadinya menempel di benua Afrika, retak dan pecah bergerak ke utara menempel pada benua Asia. Akibatnya, terjadi gerakan vertikal, yang neik membentuk pegunungan Himalaya dan yang turun membentuk Samudera Hindia. Mc. Kenzie dan Robert Parker (1967) mengemukakan teori lempeng tektonik (Tectonic Plate Theory) sebagai berikut:,

    “Bumi ini terdiri dari lempeng-lempeng tipis dan kaku yang retak-retak dengan bentuk yang tidak beraturan dan dikelempokkan atas lempeng benua dan lempeng samudera. Di bumi ada enam lempeng utama, yaitu: lempeng ndung Amerika, lempeng Afrika, lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Antartika”.

    Apabila dua lempeng bergerak saling menjauh, maka akan terjadi rekahan dan dari rekahan tersebut akan keluar magma yang banyak mengandung besi dan magnesium, yang kemudian membentuk kerak bumi yang baru. Contoh: perekahan lempeng samudera yang terjadi di samudera Atlantik (pematang Tengah Samudera Atlantik).

b.Pembentukan Relief Bumi

   Permukaan  bumi  tidaklah rata, tetapi bervariasi, mulai dari daratan, bergelombang, berbukit hingga bergunung. Bahkan, banyak dijumpai lembah. Semua ini merupakan bukti konkrit bahwa ada suatu proses  pembentukan  permukaan  bumi sehingga  bentuknya seperti  sekarang ini. Berbagai teori telah dikemukakan para pakar untuk meyakinkan bahwa bumi ini selalu mengalami proses.  Namun, banyak orang yang menyangsikan kebenarnya.  Barulah setelah tahun 1960-an terjadi revolusi pemikiran yang menguatkan pendapat bahwa bumi dalam keadaan  labil dengan bukti-bukti yang dapat dipercaya.

   Gaya  tektonik yang bekerja dari dalam bumi menyebabkan pengaruh yang nyata di permukaan bumi. Secara garis besar, gaya tektonik dibedakan atas tektonik epirogenesa dan tektonik orogenesa.  Tektonik epirogenesa  adalah suatu gerakan vertikal yang lambat dan meliputi daerah yang luas. Sedangkan, tektonik orogenesa adalah suatu gerakan vertikal yang meliputi daerah yang sempit. Gerakan ini akan membentuk pegunumgan. Di samping gerakan di atas, ada gerakan lainnya yang disebut pelengkungan (warping), pelipatan (fold), retakan (joint) dan patahan (fault).

c. Gerakan Rotasi Bumi

Bumi berputar pada porosnya (rotasi bumi) dengan arah barat-timur  dan sekali putar memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik.  Akibat rotasi bumi, yaitu:

1) Gerakan semu harian matahari, seolah-olah matahari terbit di sebelah   timut, dan tenggelam di sebelah barat.

2) Pergantian  siang dan malam, yang separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang), sedangkan separuh bola bumi lainnya mengalami kegelapan (malam).

3) Pembiasan arah angin dan arus laut, seperti yang dijelaskan dalam hukum Buys Ballot. Angin di belahan bumi utara tedak bergerak lurus dari tekanan udara maksimum ke daerah tekanan udara minimum, tetapi di belahan bumi utara dibiaskan ke kanan dan di belahan bumi selatan dibiaskan ke kiri.

4) Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda garis bujurnya.

5) Bentuk bumi bulat pepat,  pada bagiann kutub mengalami pemepetan dan bagian ekuator mengalami penggembungan.

6) Waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk sekali putar disebut satu kala rotasi bumi (satu hari bumi).

d. Gerakan Revolusi Bumi

   Bumi, disamping berputar pada porosnya juga berputar mengitari matahari dan sekali putar memerlukan waktu 365,25 hari. Gerakan bumi berputar mengitarai matahari disebur revolusi bumi. Akibat revolusi bumi, yaitu:

1) Di daerah sebelah utara Garis Balik Utara (Tropic of Cencer) dan sebelah selatan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn) mengalami empat (panas, gugur, dingin, semi).

2) Perbedaan lamanya siang dan malam, pada musim panas siang hari lebih panjang daripada malam. Sebaliknya, pada musim dingin, malam hari lebih panjang daripada siang hari.

3) Terlihat rasi bintang yang beredar dari bulan ke bulan

4) Waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk sekali putar disebut satu kala revolus bumi (satu tahun bumi).

e. Gravitasi bumi

   Jika sebuah benda dilemparkan ke udara, ia akan jatuh ke bumi. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Sebenarnya, gaya gravitasi telah ada semenjak bumi dan alam semesta ini tercipta. Gaya gravitasi bumi di setiap tempat di muka bumi tidak sama, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan:

1).Jari-jari ke kutub dan ekuator tidak sama (pengaruhnya kecil saja)

2) ketinggian tempat (pengaruhnya juga kecil)

3) Kerapatan batuan yang menyusun kulit bumi (pengaruhnya sangat besar sekali).

f. Pasang Surut air laut

   Pasang  surut adalah gerakan naik turunnya muka laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari dan bulan. Bila bulan-matahari membentuk sudut aiku-siku taerhadap bumi, maka gaya tarik keduanya akan saling meniadakan. Akibatnya, perbedaan tinggi air laut antara pasang surut hanya kecil dan keadaan ini dikenal dengan pasang surut perbaru.

g. Gerhana Matahari dan Gerakan Bulan

Gerhana bulan terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama dan tentunya terjadi pada malam hari. Daerah di bumi yang dapat menyaksikan gerhana bulan meliputi daerah yang luas. Sepanjang malam atau separuh bumi dapat melihat gerhana bulan. Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang, karena cahaya bulan sebenarnya merupakan pantulan cahaya matahari itu sendiri. Gerhana bulan sebagian terjadi apabila tidak seluruh bagian bulanmemasuki daerah umbra, atau bulan hanya masuk pada daerah penumbra. Apabila seluruh bulan memasuki daerah umbra, maka akan terjadi gerhana bulan total, yang dapat berlangsung lebih dari satu jam. Gerhana bulan terjadi karena permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi.

Gerhana matahari sebagian terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan menghalangi cahaya matahari. Gerhana matahari total dialami oleh daerah di bumi yang masuk pada umbra, yaitu seluruh cahaya matahari terhalang bulan. Pada daerah penumbra terjadi gerhana sebagian. Apabila daerah umbra tidak sampai pada muka bumi, maka akan terjadi gerhana matahari cincin. Gerhana matahari terjadi karena ada bagian bumi yang tertutup oleh bayangan bulan. Ada 3 macam gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian (parsial) dan gerhana matahari cincin. Kurang lebih dalam satu tahun 7 kali bulan berada di dalam daerah bayang-bayang bumi atau bumi berada dalam daerah bayang-bayang bulan.

h.  Musim di Bumi

Musim di bumi terbagi atas 4 yaitu:

1)   Musim dingin (winter

2)   Musim semi (spring)

3)   Musim Panas (summer)

4)   Musim gugur (fall, autumn)

F.  Bulan

Bulan merupakan satu-satunya satelit bumi, tidak punya atmosfer, diameternya 3456 km jaraknya dari bumi rata-rata 381.550 km (jarak terjauh bulan dari pusat bumi 406.700 km dan jarak terdekat 356.400 km). Permukaan bulan penuh dengan gunung, kawah, lembah, sama dengan pemukaan bumi. Gravitasinya 1/6 daripada gravitasi bumi. Sinar bulan berasal dari pantulan sinar matahari. Sesuai dengan pantulan ini, permukaan bulan dapat berubah-ubah. Perubahan penampakan bulan disebut fase, dan fase bulan terjadi karena bulan mengitari bumi (revolusi).

Teori mengenai proses pembentukan bulan yaitu sebagai berikut.

1.   Teori fisi

2.  Teori penangkapan

3.  Teori Kondensasi

4.  Teori tumbukan

5.  Teori Lemparan

G. Kehidupan di Luar Bumi

sampai saat ini, para ilmuan masih berspekulasi tentang adanya kehidupan di luar bumi dan secara umum, terbagi dalam 2 kubu. Kubu pertama, yakni bahwa di alam semesta tidak ada kehidupan lain selain yang ada di bumi, sedangkan kubu kedua, berkembang pendapat yang memiliki keyakinan bahwa di luar bumi ada banyak kehidupan.

H.  Alam Semesta

1. Pengertian alam semesta

Alam semesta atau mayapada adalah satu jagad yang tidak terkirakan besarnya, yang di dalamnya terdapat miliyaran bintang. Bintang-bintang inilah yang merupakan sumber cahaya yang menerangi jagad raya dan tampaknya berkelompok-kelompok yang dikenal dengan nama “GALAKSI”.

2.  Terbentuknya alam semesta

a.  Teori ledakan (Big Bang)

Georges Lamaitre (1930) mangatakan bahwa, ada suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang sangat besar, meledak dengan hebat, melemparkan semua jasad ke segala arah menjauhi pusat-pusat ledakan. Massa yang bergerak ini membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis lebih kecil yang disebut galaksi.

b. Teori ekspansi-kontraksi

herman Bondi, Thomas Gold dan fred Hoyle (1948) mengatakan bahwa alam semesta dalam keadaan dian hanya mengalami siklus “masa ekspansi” (mengembang) dan “masa kontraksi” (mengerut), pada masa kontraksi terbentuk galaksi serta bintang-bintang itu melepaskan energi. Berdasarkan teori ini, alam semesta tidak berawal dan berakhir.

3. Terbentuknya galaksi

Ada satu hipotesis tentang terbentuknya galaksi, yaitu hipotesis Fowler. Menurut Fowler (1957), di alam semesta ini ada kabut gas hidrogen yang besar sekali bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga berbentuk bulat.

Beberapa teori tentang pembentukan tata surya yaitu sebagai berikut.

a.  Hipotesis Nebular

b. Hipotesis Tidal

c. Hipotesis Planettesimal

4. Bagian-bagian dari Tata Surya

Surya adalah kata lain dari matahari. Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari itu. Susunan yang terdiri dari matahari dan ke-9 planet itulah yang dinamakan tata surya.

            Bagian-Bagian Tata Surya kita yaitu sebagai berikut.

a.  Matahari

Matahari merupakan suatu bola gas yang pijar dan terdiri dari 94% atom hidrogen (H) dan 5,9% atom helium (He), sisanya campuran unsur-unsur carbon (C) dan atom lainnya. Matahari sangat penting bagi kehidupan di bumi, karena merupakan sumber cahaya dan panas (energi), mengontrol peredaran planet-planet, yang berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, pergantian hari, minggu, bulan dan tahun.

b. Merkurius

Planet ini adalah planet yang paling dekat dengan matahari. Waktu paling baik untuk melihat planet ini dari bumi sesaat sebelum matahari terbit danterbenam. Saat merkurius berada di sebelah barat matahari, akan terbit lebih dahulu daripada matahari dan akan kelihatan sebagai bintang pagi. Sebaliknya, saat merkurius di sebelah timur matahari, akan kelihatan sebelum matahari terbenam dan akan kelihatan sebagai bintang sore. Gerakan revolusinya sangat cepat, yaitu sekali dalam 88 hari, dan rotasinya sekali dalam 58,64 hari. Planet ini tidak punya atmosfer dan tidak punya bulan (satelit).

c. Venus (Bintang Gejora)

Venus menempati urutan ke-2 terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal dengan nama Bintang Gejora yang bersinar pada waktu pagi dan sore hari. Rotasi venus berlawanan dengan rotasi bumi, bumi berotasi dengan arah barat-timur, sedangkan venus berotasi dengan arah timur-barat. Venus mempunyai kala revolusi 224,7 hari, ia tidak mempunyai satelit, tetapi punya atmosfer yang sangat tebal.

d. Bumi

Tentang bumi ini, telah kita jelaskan pada bagian awal tadi.

e. Mars

Planet ini warnanya kemerah-merahan, mars mempunyai dua satelit (Phobos dan Eimos), punya atmosfer. Permukaan planet mars sangat dingin, sangat kering, banyak sinar ultraviolet,  tidak ada bahan organik, sering terjadi badai, banyak pasir. Phobos mengelilingi mars  sekali dalam 7 jam 39 menit, dan anehnya, ia terbit dan terbenam di sebelah timur. Dalam satu hari mars, Phobos terbit dan terbenam sebanyak 3 kali. Satelit Diemos terbit dari timur dan terbenam di barat. Mars mempunyai kala revolusi 687 hari, kala rotasinya 24,6 jam, dan massanya 0,106 kali massa bumi. Suhu planet ini pada siang hari 50°F dan pada malam hari dingin sampai -90°F.

f. Yupiter

Yupiter merupakan planet terbesar dalam sistem tata surya kita, rotasinya tercepat. Yupiter beredar mengelilingi matahari sekali dalam 11,9 tahun, danmengadakan rotasi sekali dalam 9,9 jam, massanya 318 kali massa bumi. Gravitasinya 2,64 kali gravitasi bumi. Artinya, bila suatu benda di bumi beratnya 100 kg, maka berat benda tersebut di yupiter menjadi 264 kg. itulah sebabnya yupiter mampu merengkuh 14 buah satelit dan empat di antaranya cukup besar (lo, Europa, Ganimeda dan Callisto dengan diameter berturut-turut: 3640 km, 3130 km, 5270 km, 4850 km).

g. Saturnus

Planet ini ke-2 terbesar setelah yupiter dan memiliki keunikan sendiri. Ada kabut yang mengitari secara simetris, disebut “cincin saturnus”. Cincin ini diduga berasal dari satelit yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu saturnus yang besar akibat letaknya yang etrlalu dekat dengan saturnus sehingga, calon satelit itu menjadi tidak stabil. Planet ini mengelilingi matahari sekali 29,5 tahun, berotasi sekali dalam 10,4 jam, dan temperatur pada permukaannya yaitu -243°F. Saturnus memiliki satelit 17 buah, tetapi baru 10 buah yang punya nama. Satelit yang terbesar diberi nama Titan(besarnya 2 kali bulan bumi). Satu diantaranya diberi nama Poebe yang bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya.

h. Uranus

Planet ini merupakan planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop. Planet ini tidak akan kelihatan bila tidak menggunakan teleskop, karena letaknya cukup jauh dari matahari dan ukuran tidak cukup besar., sama seperti venus, rotasinya berlawanan arah dengan rotasi bumi. Planet ini mengililingi matahari sekali dalam 84 tahun, serta berotasi  10,8 jam. Uranus mempunyai 5 buah satelit, yaitu: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.

i. Neptunus

Planet ini dilihat dengan teleskop dari bumi barwarna kebiru-biruan. Dari spektrum cahayanya, planet ini diketahui mempunyai atmosfer, yang sebagian besar terdiri dari gas metana. Neptunus sering juga disebut planet “pembuat ulah” karena sering beredar meninggalkan garis edarnya. Ia berotasi sekali dalam 15,7 jam, dan berevolusi sekali dalam 164,8 tahun. Neptunus mempunyai 2 buah satelit, yaitu: Triton dan Neroid.

j. Pluto

Planet ini merupakan planet terjauh dari matahari. Mengingat sangat jauh dari matahari sehingga gelap. Pluto bergerak mengelilingi matahari, satu kali keliling memerlukan 248 tahun. Ia berputar pada porosnya yang memakan waktu 6,4 hari dan memiliki sebuah satelit yang baernama Charon.

5. Benda-benda angkasa lain

a. Asteroid

Asteroid, adalah benda angkasa kecil mirip dengan planet.awalnya, asteroid diduga sebagai bahan untuk menjadi planet,kemudian ada yang menduga bahwa asteroid adalah pecahan dari planet. Akan tetapi, asteroid ternyata benda angkasa yang berdiri sendiri, bukan bahan planet dan bukan pula pecahan. Oleh karena itu, disebut juga planettoid (bukan planet).

b. Komet (Bintang Berekor)

Ketika  melintas di dekat bumi dengan cepat, benda angkasa ini menampakkan ekornya yang panjang. Pada saat jauh dari matahari, komet bergerak lambat makin mendekat matahari gerakan semakin cepat. Pada saat mendekat ke matahari, gas pada inti komet mulai menguap menjulur pada arah yang tepat. Artinya, apabila komet bergerak menjauh dari matahari ekornya tetap menjauh dari matahari. Hal ini akibat angin matahari. Ada komet yang muncul atau nampak dari bumi setiap 3 atau 4 tahun, ada yang setiap 5 sampai 10 tahun. Komet Halley kelihatan dari bumi setiap 76 tahun.

c. Meteor (Bintang Beralih)

Meteor adalah benda-benda kecil dari jagad raya yang memasuki angkasa bumi. Pada malam hari kadang-kadang terlihat seperti bintang beralih tempat di langit, orang menyebutnya bintang jatuh atau bintang beralih. Jika meteor memasuki lapisan atmosfer bumi, maka ia akan bergeser dengan udar, sehingga suhu meteor akan naik, kemudian memijar  lalu menguap.

d. Satelit

Satelit merupakan piringan planet. Satelit beredar mengelilingi planet (revolusi), di samping berputar pada porosnya (rotasi). Ia bersama dengan planet satelit mengitari matahari. Satelit yang paling dikenal adalah bulan, satelit bumi. Ruang di antara benda-benda angkasa seperti planet, komet, meteor, dan astroid bukanlah ruang kosong, melainkan ruang yang isinya adalah partikel-partikel debu antar planet.

Artikel

PENDIDIKAN DI JERMAN
I. JERMAN
A. Politik dan Tujuan Pendidikan
Berdasarkan sejarah, pendidikan di Jerman berdasarkan dua sumber yaitu gereja dan negara. Sudah menjadi tradisi semenjak awal abad pertengahan bahwa geraja selalau terlibat dalam pendidikan, sedangkan the Lander (asal mula kekuasaan daerah) selalau pula mengatakan bahwa merekalah yang bertanggung jawab atas pendidikan. Pengumuman resmi mengenai wajib belajar pada beberapa daerah semanjak akhir abad ke-17 dapat dianggap sebagai penanda resmi bahwa masalah pendidikan adalah tanggung jawab negara. Semenjak itu, pengaruh gereja secara umum mulai berkurang. Maka masalah pendidikan mulai saat itu terletak terutama pada kekuatan politik para guru, orang tua, siawa/mahasiswa sebagai perubahan dalam sistem pendidikan.
Dalam Republik Federal Jerman pasca perang, sistem sekolah tiga jalur dan universitas dengan sistem ekonomi adalah bentuk yang digunakan. Oleh karena Undang-undang Federal, yang bertanggung jawab mengenai pendidikan, semenjak itu pula pembicaraan di tingkat “Lander” berlangsung terus tentang tujuan reformasi pendidikan. Pemerintah negara bagian (State) yang Sosial Demokrat cenderung untuk menempatkan pendidikan sebagai hak azasi dengan penekana pada, usaha pendidikan itu atas inisiatif sendiri, persamaan, dan tindakan pengimbalan, sementara pihak Kristen Demokrat Konservatif menginginkan tujuan dan kegiatan pendidikan itu bersifat kolektif untuk kepentingan masyarakat, seperti penyiapkan lulusan yang berkualitas.
Politik pendidikan dan formulasi tujuan pendidikan merupakan topik yang hangat dalam kelompok Republik Demokrasi. Pada tahun 1949, lebih dari 2/3 guru-guru yang bertugas dibawah partai Sosialis Nasional diganti dengan guru-guru baru yang telah mendapat pendidikan jangka pendek. Dengan demikian kecocokan dengan peraturan komunis dapat tercapai lebih meyakinkan. Maka berlangsunglah model pendidikan Soviet, seperti prinsip “pengajaran politeknik” (1958-59), dengan tujuan formal pendidikan untuk membentuk pribadi sosialis. Sistem pendidikan berjalan secara ketat, denagn kontrol politik tersentralisasi, serta perencanaan ekonomi dan sosial yang sesuai dengan doktrin negara.
Denagn hilangnya dasar ideologi yang utama, dan sistem politik pun berubah, reunifikasi jerman memaksa Lander jerman timur menyesuaikan sistem pendidikannya dengan struktur yang ada di Jerman Barat. Maka dalam konstitusi Negara (baru) serta dalam pembukaan Undang-undang tentang Sekolah khusus dan Universitas ditetapkan tujuan umum pendidikan dengan tekanan pada pengembangan individualitas dan partisipasi dalam kehidupan.

B.            Struktur dan Jenis pendidikan
Pada tahu 1992, Lander Jerman Timur sedang melakukan reformasi mendasar, tidak ada gambaran akurat yang dapat diberikan mengenai struktur menyeluruh yang mencakup seluruh jerman. Akan tetapi, sistem pemberian ijazah yang ada di Jerman barat juga sama dengan yang ada di Jerman Timur.
a.      Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Tinggi
Tergantung pada negara bagian, wajib sekolah di Jerman berlaku sembilan atau sepuluh tahun, dengan normal anak masuk sekolah pada usia enam tahun. Jika seorang siswa gagal mendapatkan sertifikat tamat belajar, ia tidak lagi berhak mendapatkan pelayanan pendidikan formal, dan hal ini sering menimbulkan kesulitan dalam kehidupan sosial dan ekonomi yang bersangkutan.
Pendidikan dasar biasanya berlangsung empat tahun, tetapi ibu kota negara, Berlin, melaksanakan sistem enam tahun, beberapa negara bagian lainnya melaksanakan pengajaran tambahan dua tahun pada Grade 5 dan 6 dalam suatu lembaga perantara yang memberikan berbagi jenis pelajaran sebagai persiapan masuk ke program-program sekolah menengah. Hari sekolah dihitung 190 hari setahun pada tingkat pendidikan dasar, dan anak-anak belajar mulai pukul 8:00 pagi sampai pukul tergantung pada tingkat kelas atau “Grade”.
Dari kelompok umur yang sama, 28,8% memasuki program atau sekolah yang lebih tinggi yang di kenal dengan Realschule, kadang-kadang di sebut juga Mittelschule (sekolah menengah). Biasanya, Realschule mempersiapkan siswa untuk memasuki karir sebagai pegawai atau buruh kelas menengah.
Di Jerman Barat ada upaya semasa fase reformasi tahun 1970-an untuk menggabungkan Fachhochschulen dan universitas kedalam suatu institusi, sementara beberapa buah lembaga bentuk gabungan ini berjalan, model seperti ini tidak banyak mendapat simpati dan dukungan untuk dilaksanakan dalam sekala besar. Tetapi, satu pengecualian ialah penggabungan fakultas pendidikan guru ke dalam universitas yang sudah ada, atau peningkatan fakultas pendidikan guru menjadi universitas. 
b.      Pendidikan Prasekolah
Pada abad ke-18 dan 19, muncul lembaga-lembaga untuk mengurus kesejahteraan anak-anak yang membutuhkan bantuan yang pada awalnya menyediakan pengajaran keagamaan (Injil). Pendidikan ini diarahkan pada pengendalian dampak-dampak negatif yang bermacam-macam akibat industrialisasi. Pendidikan prasekolah ini melayani anak-anak dari usia 3 tahun, dan guru-gurunya disiapkan melalui pendidikan kejuruan khusus, pendidikan prasekolah lazimnya tidak punya kurikulum untuk belajar membaca dan menulis atau berhitung.
c.       Pendidikan Khusus
Pada tahun 1989, baik di Jerman Timur maupun Jerman Barat, kira-kira 4% siswa tercatat pada lembaga-lembaga yang khusus melayani anak-anak cacat. Di samping itu, Jerman Timur menjalankan sistem sekolah khusus (Spezialschulen) bagi anak-anak yang punya bakat istimewa dalam bidang seni atau olah raga yang jumlahnya kira-kira 1% dari kelompok umur.
Biasanya anak-anak cacat diklasifikasikan berdasarkan cacat alami yang menimpanya, seperti buta, cacat fisik, gangguan mental dan sebagainya. Pengadaan kelas-kelas khusus, bahkan kadang-kadang sekolah khusus, mengikuti klasifikasi ini. Ada dua kategori yang termasuk program pendidikan khusus, yaitu yang disebut “kelainan tingkah laku” dan “kesulitan belajar” pada pendidikan khusus.
d.      Pendidikan Vokasional, Teknik, dan Bisnis
Sistem penandidikan yang menawarkan kualifikasi terdiri dari bermacam-macam jenis dan mempunyai struktur yang agak kompleks, paralel dengan pendidikan vokasional, teknik dan bisnis. Pendidikan vokasional diselenggarakan oleh sekolah-sekolah negeri,  sedangkan ijazah diberikan oleh Kamar Dagang, Industri atau keuangan, program ini sering disebut “sistem ganda”. Sertifikat atau ijazah ini adalah resmi dan diakui oleh negara. Satu sekolah yaitu Fachgymnasium, secara resmi sekolah ini termasuk sekolah umum pada tingkat menengah keatas. Program kurikulumnya diarahkan pada bidang ekonomi, sosial dan teknikt.
Secara keseluruhan sistem pendidikan vokasional, teknik dan bisnis ini diselenggarakan dengan seperangkat peraturan yang mencakup persyaratan masuk, transisi, dan kualifikasi lulusan.

e.       Pendidikan Orang Dewasa dan pendidikan Nonformal
Pendidikan bagi orang dewasa (Adult Education) di Jerman dikelompokkan dalam tiga kategori umum, vokasional (termasuk teknik dan keuangan), dan politik. Program pendidikan orang dewasa ini didominasi penyelenggaraannya oleh volchochschulen, biyasanya didukung oleh masyarakat setempat. Walaupun sekolah ini mungkin terdaftar sebagai organisasi nirlaba. Mata pelajaran yang diajarkan mencakup yaitu;
1.      Bahasa
2.      Ekonomi, matematika, dan ilmu pengetahuan alam
3.      Kesehatan
4.      Kerajinan tangan
5.      Sekolah persamaan
6.      Politik dan ilmu-ilmu sosial
7.      Pendidikan, psikologi, dan teologi
8.      Kesusastraan dan seni
Mata pelajaran yang diberikan pada volkshochschulen dapat dianggap sebagai pendidikan vokasional orang dewasa, maka institusi ini menjadi sangat penting sebagai penyelenggara progran itu.
Pendidikan politik bagi orang dewasa diartikan terutama sebagai kegiatan yang erat hubungannya dengan partai politik, dan juga berhubungan dengan pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh serikat-serikat kerja. Mencapai 10% dari orang-orang yang sesungguhnya memerlukan peningkatan kualifikasi profesional melalui program ini. Dapat dikatakan bahwa sedikit sekali kegiatan ini dalam bentuk formal dengan pengertian diakui oleh pemerintah dengan sertifikat, program pendidikan orang dewasa sebagai sektor keempat dalam sistem pendidikan jerman bukan tidak  beralasan.

C.           Manajemen Pendidikan
a.      Otorita
Konstitusi Federal telah menetapkan wewenang Lander atas pendidikan, maka beberapa Lender membuat beberapa ketentuan dalam konstitusi mereka masing-masing mengenai pengaturan masalah-masalah pendidikan, dan selurunya melalui proses legislative. Pengaturan itu mencakup penetapan tujuan pendidikan, struktur, isi pengajaran, dan prosedur dalam sistem daerah mereka masing-masing. Dalam negara bagian, tanggung jawab pendidikan terletak pada level kementrian kabinet yang seringring disebut Kementian Kebudayaan. Pada negara-negara bagian yang luas derahnya. Sekolah tidak dikontrol secara langsung oleh kementrian negara bagian, tetapi melalui badan administratif regional yang merupakan bagian dari badan eksekutif tanpa pasangan atau counterpart langsung dari pihak legislatif atau DPR. Masyarakat setempat biasanya juga punya tanggung jawab menyediakan infra struktur yang diperlukan dan ada kalanya juga terlibat dalam pengangkatan staf.
Supervisi atau inpeksi terhadap sekolah merupakan tugas kementrian negara bagian, secara langsung atau tidak. Dengan beberapa pengecualian, gereja-gereja negara bagian tidak lai melakukan fungsi supervisi terhadap sekolah. Secara resmi ada tiga fungsi supervisi sekolah, fungsi pedagogis, hukum dan servis masyarakat.
Rekonsiliasi mengenai struktur pendidikan di Jerman, Konferensi Mentri-mentri Kebudayaan menetapkan, melalui keputusan bulat, prinsip-prinsup pendidikan yang berlaku secara nasional serta kesepakatan mengenai masalah-masalah internasional. Komisi Gabungan Perencanaan Pendidikan dan Dukungan Penelitian merumuskan rekomendasi dan mengawasi program-program eksperimen. Dalam Komisi, Pemerintah Federal dan Pemerintahan Negara Bagian memiliki hak suara yang sama. Sesudah perubahan Konstitusi tahun 1969, sejumlah wewenang negara bagian menegenai pendidikan tinggi dialihkan ke pemerintah Federal.
b.      Pendanaan
Dengan pengecualian pendidikan tinggi, keuangan pendidikan sepenuhnya berada di tangan Lender dan masyarakat setempat. Secara umum, seluruh biaya personil ditanggung oleh pemerintah negara bagian, dan infra struktur oleh masyarakat. Hampir semua program pendidikan (termasuk pembebbasan uang kuliah pada pendidikan tinggi) bersifat gratis. Pemerintah Federal juga memberikan bantuan kepada sebagian siswa sekolah menengah dan mahasiswa perguruan tinggi, banyak diantaranya yang menerima bantuan dari anggaran pemerintah dengan jumlah yang cukup besar (kira-kira 90% dari biaya operasional sekolah).
Pengeluaran pemerintah untuk pendidikan mencapai 3,7% (Jerman Barat) dari GNP (Gross National Product) dalam tahun 1990, dan ditambah 1,7% untuk penelitian. Investasi swasta untuk penelitian dan pembangunan berjumlah 3,9%, sehingga pengeluaran tahun 1990 mencapai 9,3% dari GNP. Tetapi semenjak 1975 sebagai pertanda berakhirnya perluasan sistem secara menyeluruh. Dalam tahun 1989, unit biaya pendidikan persiswa untuk sekolah-sekolah adalah DM 6,2000 (Us$3,650) dan DM 17,100 (US$10,060) permahasiswa pada pendidikan tinggi.
c.       Personalia
Guru-guru Gymnasien dan sebagian guru-guru spesialis untuk bidang keuangan yang di didik ditingkat universitas, dengan tekanan utama di bidang keahlian di bandingkan dengan bidang keguruan. Pada umumnya, pendidikan bidang studi mencakup dua disiplin ilmu yang dapat diambil pada universitas atau fakultas. Untuk beberapa spesialisasi, bidang pendidikan umum dilengkapi dengan mata kuliah khusus sepert bidang membaca bagi calon guru pendidikandasar atau diagnosis terapan bagi yang bermaksud mengajar pada lembaga pendidikan khusus.dalam jurusan pendidikan, tekanan terberat adalah pada pendekatan sejarah, filosofis, dan orientasi pada praktikum.
d.      Kurikulum
Menteri-menteri pendidikan negara bagian menentukan kurikulum mereka sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan mereka melakukan itu melalui tiga jenis instrumen yaitu, pertama, tabel yang menguraikan jumlah jam belajar per minggu, serta mata pelajaran sesuai dengan “grade” dan jenis sekolah, kedua, pedoman kurikulum, ketiga, pemberian wewenang penulisan dan pengadaan buku teks.
Tujuan umum kurikulum ditentukan oleh peraturan sekolah (sering dinyatakan pada Mukadimah suatu Keputusan, sedangkan tujuan khusus diterbitkan dalam kaitannya dengan pedoman kurikulum. Ini diputuskan oleh kementrian negara bagian dan mencakup silabus, rekomendasi metode mengajar, dan kadang-kadang juga model rencana pelajaran. Mengenai buku teks , tidak ada yang dapat dipakai di sekolah-sekolah Jerman tanpa mendapat persetujuan dari mentri negara bagian.
Keputusan untuk metode mengajar tertentu sepenuhnya diserahkan kepada guru. Dengan semakin menurunnya rasio murid-guru(dari 30:1 tahun 1960 menjadi 15:1 dalam tahun 1980), makin jelas kecenderungannya bahwa metode mengajar “techer-centered” makin di tinggalkan beralih pada bekerja dengan kelompok kecil murid dalam kerangka pendekatan “student-centered”. Semenjak akhir tahun 1980-an, konsep “pengajaran terbuka” atau “open instruction” yang menekankan pada “murid belajar atas dorongan sendiri” semakin berkembang dan semakin popular pada sekolah-sekolah pendidikan dasar dan juga pada sebagian sekolah menegah pertama.
e.       Ujian, Kenaikan Kelas, dan Sertifikasi
Tes formal pada prinsipnya tidak digunakan untuk menilai keberhasilan anak disekolah. Pengecualian itu hanya untuk keperluan diagnostik yaitu mengidentifikasi jenis-jenis dyslexia (kesulitan belajar membaca dan menulis karena kondisi pada otak). Kemudia seperti telah disebutkan terdahulu, tidak ada kenaikan kelas secara otomatis, tetapi kelas mengulang juga sudah hampir tidak dilaksanakan lagi (hanya 1,5% per kelas di pendidikan dasar, dan kira-kira 4% di sekolah tingkat menengah pada tahun 1990).
Sertifikat dan diploma yang dicapai di universitas dan jian-ujian negara bagian dan memberi hak kepada pemegangnya untuk memasuki program pendidikan yang lebih tinggi, dan juga mengandung nama-nama profesional, termasuk gelar akedemik .

f.       Evaluasi, dan penelitian pendidikan
Tidak ada evaluasi nasional yang dilakukan secara teratur mengenai hasil pendidikan. Komponen Jerman dalam Asosiasi Internasional untuk Penelitian Penilaian Pencapaian Pendidikan dalam bidang “Membaca” merupakan survei pertama dalam dua dekade terakhir yang didasrkan pada sempelprobabilitas siswa secara nasional. Apabila di bandingkan dengan negara lain, Jerman belum banyak melakukan penelitian empiris dalam bidang pendidikan.

D.           Reformasi dan Isu-Isu Pendidikan
Masa untuk melakukan reformasi pendidikan yang mendasar di Jerman Barat secara resmi berakhir tahun 1975 dengan dibubarkannya Dewan Pendidikan (Council of Education) yang mencoba mengimplementasikan sistem pendidikan yang sama sekali baru. Semenjak itu, pemerintah yang konservatif cenderung mempertahankan struktur tripatrit pada pendidikan menengah, sementara kementrian yang beraliran Sosial Demokrat mencoba menerapkan Gesamtschule sebagai alternatif, kalau tidak sebagai pengganti, sistem tripartit.
Sesungguhnya, seluruh Jerman akan terus mengalami masalah yang kelihatannya makin meningkat, bukan makin terselesaikan. Masalahnya terutama pada anak-anak yang sudah punya persoalan sebelumnya karena latar belakang sosial yang tidak menguntungkan. Integrasi anak-anak imigranyang jumlahnya semakin besar sesungguhnya merupakan tantangan berat bagi pendidikan Jerman, termasuk isu “pemberian kesempatan yang sama”. Mencari perimbangan antara kebutuhan untuk integrasi sosial bagi anak-anak cacat dan penyelenggaraan pengajaran yang optimal tetap menjadi fokus pemikiran.

  II.          INDONESIA
A.    Dasar dan tujuan pendidikan
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Fungsi Tujuan Pendidikan, tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.Tujuan pendidikan menduduki posisi penting diantara komponen-komponen pendidikan lainya. Tujuan pendidikan bersifat normatif, yaitu mengandung unsur-unsur norma bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik.Sehubungan dengan fungsi tujuan yang demikian penting itu, maka menjadi keharusan bagi pendidik untuk memahaminya.
 Khusus untuk Indonesia tujuannya ditekankan pada pembentukan manusia seutuhnya dengan berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Dasar pancasila adalah pada kelima silanya secara utuh dan UUD 1945 terutama pada alenia bahwa setiap warga negara berhak menerima pengajaran.
B.     Struktur pendidikan
Departemen pengelola utama pendidikan di Indonesia adalah departemen pendidikan dan kebudayaan. Kebijakan pendidikan dikembangkan di pusat (Departemen) dan disebarkan keseluruh Wilayah dengan lembaga pendidikannya seperti hal kurikulum dan ujian-ujian, serta pembinaan lain seperti administrasi dan supervisi. Negara berkembang berhasilnya pelaksanaan wajib belajar taraf SD berakibat perlunya pemikiran tentang kebijaksanaan untuk mingkatkan wajib belajar sampai taraf SMA. Untuk menanggapi ini perlu mendapat pertimbangan seperti ekonomi dan politik.
C.    Sistem pendidikan
 Hak dan kewenangan dalam bidang administrasi pendidikan sejalan dengan alur dalam pemerintahan atau polotik, untuk ini dikenal dengan sentralisasi, desentralisasi, dan otonomi.
1.      Sentralisasi menunjuk pada hak dan wewenang yang terpusat pada pemerintah pusat.
2.      Desentralisasi menunjuk pada hak dan wewenang pada daerah.
3.      Otonomi daerah adalah pada aspek-aspek yang bebas pengelolaannya pada daerah, sehingga otonomi ini kurang lazim digunakan dalam bidang administrasi pendidikan.

D.    Jenis pendidikan
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Ø  Jalur pendidikannya
1. pendidikan formal,
2. nonformal, dan
3. informal.
1.    Jalur  Pendidikan Formal
Jenjang pendidikan formal terdiri atas:
1. pendidikan dasar,
2. pendidikan menengah,
3. dan pendidikan tinggi.
2.      Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Pendidikan nonformal meliputi:
1. pendidikan kecakapan hidup,
2. pendidikan anak usia dini,
3. pendidikan kepemudaan,
4. pendidikan pemberdayaan perempuan,
5. pendidikan keaksaraan,
6. pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
7. pendidikan kesetaraan, serta
8. pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
3.      Pendidikan Informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Ø  Jenis pendidikan mencakup:
1. pendidikan umum,
2. kejuruan,
3. akademik,
4. profesi,
5. vokasi,
6. keagamaan, dan
7. khusus.
E.     Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

Kurikulum pendidikan nasional berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 pasal 36 yaitu:
1)      Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2)      Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
3)      Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a.       Peningkatan iman dan takwa
b.      Peningkatan akhlak mulia
c.       Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik
d.      Keragaman potensi daerah dan lingkungan
e.       Tuntutan pembangunan daerah da lingkungan
f.       Tuntutan dunia kerja
g.      Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
h.      Agama
i.        Dinamika perkembangan global
j.        Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
4)      Ketentuan mengenai pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

F.     Pendanaan pendidikan
a.    Tanggung Jawab Pendidikan Pasal 46
1)      Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
2)      Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakan anggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3)      Ketentuan mengenai tanggung jawab pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
b. Sumber Pendanaan Pendidikan
1)      Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan, dan keberlanjutan.
2)      Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya yang ada sesuai dengan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3)      Ketentuan mengenai sumber pendanaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
c. Pengelolaan Dana Pendidikan
1)      Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
2)      Ketentuan mengenai pengelolaan dana pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
d. Pengalokasian Dana Pendidikan
1)      Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Daerah.

G. Evaluasi Pendidikan
a.  Evaluasi Pasal 57
1)      Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2)      Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.

b.      Evaluasi Pasal 58
1)      Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
2)      Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan.